TABARRUJ ialah memamerkan kecantikan, rupa, paras. Baik itu
muka atau anggota-anggota badan yang lain. Imam Al-Bukhari
rahmatullah 'alaihi berkata:
“tabarruj, iaitu seorang wanita yang memperlihatkan kecantikan rupa
parasnya”.
Untuk menjaga masyarakat dari bahaya memamerkan ‘aurat, disamping
menjaga kehormatan wanita dari berbagai kecerobohan, maka dengan demikian Allah
melarang setiap wanita yang berakal dan yang telah baligh bertabarruj. Allah
s.w.t telah berfirman dalam surah an-Nur ayat 31 :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ
أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا
يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ
بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ
إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ
نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي
الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى
عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ
مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Katakanlah kepada wanita
yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,
atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-nuur : 31)
Dengan ini jelas bahwa setiap bentuk perhiasan, baik itu di anggota
badan maupun pakaian dapat menimbulkan fitnah. Oleh karena iyu wanita dilarang
bermake-up kecuali untuk suami-suami mereka. Larangan seperti ini hanya
sanggup ditaati oleh wanita-wanita yang beriman sahaj, kerana
merekalah orang yang takut pada kemurkaan Allah dan siksaan dari-NYA. Mari kita
renungi firman Allah berikut ini, yang ditujukan kepada isteri-isteri
Rasulullah s.a.w yaitu :
u يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ
النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي
فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
Artinya “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti
wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1] dalam
berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[2] dan
ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al-ahzab: 32)
Keterangan :
[1] Yang dimaksud dengan tunduk di
sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak
yang tidak baik terhadap mereka.
[2] Yang dimaksud dengan dalam hati
mereka ada penyakit Ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan
wanita, seperti melakukan zina.
Dari ayat ini dapat kita ketahui bahwa suara lemah-lembut wanita merupakan
sebahagian daripada ‘aurat . sehingga jika seorang wanita berbicara dengan
orang lain hendaknya ia memakai bahasa yang tegas, dengan tujuan agar tidak
timbul penyakit dalam hati orang di ajak bicara. Kembali lagi kita kepada jenis
alat-alat make-up. Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
“Andainya wanita keluar dari rumah serta memakai bau-bauan, maka dia
sudah dianggap melakukan perzinaan”
Oleh karena itu wanita tidak boleh menggunakan wangi-wangian sembur
diwaktu keluar dari rumah, dimana syari’at Islam, melarang perzinaan,dan
hal-hal yang membawa kepada perbuatan keji tadi semuanya juga dilarang.
Ummu salamah ada menceritakan, maksudnya begini:
“ Asma’ binti Abu Bakar telah menziarahi Rasulullah
s.a.w pada suatu hari dengan pakaian yang nipis. Lantas Rasulullah.s.a.w
menasihatinya dengan bersabda yang maksudnya :“ Wahai Asma’, sesungguhnya
seseorang gadis yang telah berhaidh (baligh), tidak harus baginya menzahirkan
anggota badan, kecuali ini dan ini.” Ketika itu, Rasulullah s.a.w mengisyaratkan kepada muka dan kedua
telapak tangan.
Sekarang mari kita lihat,teliti,dan renungkan apa saja yang di
katakana tabarruj di facebook kali ini dengan acuan beberapa dalil di
atas. Mari kita lihat beranda
Facebook kita dan lihatlah bertapa ramai muslimah tanpa segan silu
meletakkan foto-foto mereka dan memperlihatkan kecantikannya masing-masing
dengan berbagai aksi. Bermacam-macam gaya yang mereka tunjukkan di facebook,
ada yang menunjukkan peace, ada yang membeliakkan mata,
memuncungkan mulut dan sebagainya. Akan tetapi apabila mereka ditanya tentang
alasan memamerkan fotonya di facebook. Rata-rata akan menjawab sekadar berkongsi
kegembiraan, agar banyak yang komen dan sebagainya. Namun tidakkah dapat kita
berfikir sejenak, memperlihatkan gambar tersebut akan mendatangkan pelbagaberbagai
respon dan persepsi ramai. Terutama kepada lawan jenisnya, dinmana gambar
tersebut dapat menjadi fitnah bagi mereka, yaitu kaum laki-laki. Sehingga akan
timbul penyakit dalam hati orang yang melihat.
Islam merupakan agama yang menghendaki kita bersederhana. Janganlah
berlebih-lebihan meletakkan gambar, seolah-olah berlomba-lomba siapakah
memiliki paling banyak gambar. Dan bertaqwalah hanaya kepada Allah, dan
ingatlah surahdalam surah An-nur bahwa permpuan yang baik untuk laki-laki yang
baik dan sebalinya, oleh karena itu merupakan hal yang sangat bodoh jika kita
berhias sedemikian rupa hanya takut di jauhi dan terlihat aneh. Marilah kita
berhukum dengan hukum yang telah dijelaskan dalam Al-quran maupun hadist,
jangan engkau jadikan apa yang banyak dilakukan oleh kebanyakan manusia di akahir
zaman ini. (wallahu a’lam bisshawab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar