Rabu, 14 November 2012

Keutamaan bulan Muharram


keutamaan bulan muharram, kisah muharram, ibadah bulan muharram, 0856.4578.4363, www.rumahplakat.com

Bulan muharram merupakan merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam islam dintara bulan-bulan lainnya, sebgaimana yang Allah jelaskan dalam surah at-taubaha :
Artinya “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Empat bulan haram tersebut sebgaimana yang Rasulullah jelaskan dalam hadistnya :

...السَّــنَةُ اثْــنَا عَشَرَ شَـهْرًا مِنْـهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَــاتٌ ذُو الْـقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَـيْنَ جُمَادَى وَشَعْـبَانَ رواه البخاري

“…Setahun terdiri dari dua belas bulan di dalamnya terdapat empat bulan haram, tiga diantaranya berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan  keempat adalah Rajab yang diantarai oleh Jumadil (awal dan tsani) dan Sya’ban” (HR. Bukhari)
Adapun maksud dari firman Allah سبحانه وتعلى :Janganlah kamu menganiaya diri kamu  yakni, pada bulan-bulan haram karena kesalahan atau dosa yang dikerjakan waktu itu lebih besar dibandingkan dengan kesalahan atau dosa yang dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Hal ini dijelaskan oleh qotadah dalam tafsir ibnu katsir dan dapat dilihat pula dalam tafsif As-sa’di dari ayat di atas.
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما telah berkata:

قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا ؟ قَالُوا : "هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى" قَالَ  فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْـكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ  رواه البخاري

Artinya “Setelah Nabi صلى الله عليه وسلم tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura, beliau bekata: “apakah ini?”, mereka menjawab: “Ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh-musuhnya hingga Musa berpuasa pada hari itu”, selanjutnya beliau berkata: “Saya lebih berhak atas Musa dari kalian”, maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa pada hari itu. (HR. Bukhari)

Amalan-amalan yang sah datangnya dari rasulullah dan mempunyai keutamaan khusus dalam bulan muaharran ini yaitu banyak berpuasa di dalamnya, sebgaimana dalam hadist berikut :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu ia telah berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : 

أَفْضَلُ الصّـِيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ  رواه مسلم

Artinya “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram” (HR. Muslim).
Akan tetapi telah diriwayatkan, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم tidaklah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan saja, jadi hadits ini hanya menunjukkan keutamaan memperbanyak puasa pada bulan Muharram, bukan berpuasa dengan sebulan penuh. Yaitu dengan melaksanakn puasa-puasa sunnah yang telah di syariatkan seperti puasa Daud, puasa Senin Kamis, dan puasa tengah bulan (tanggal 13,14, 15).
Adapun puasa yang khusus dalam bulan ini yang sah datangnnya dari Rasulullah yaitu puasa Asyura, puasa pada tanggal 10 muharram, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah :
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما telah berkata: 
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَـتَحَرَّى صِيَامَ يـَوْمٍ فَضَّــلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيـَـوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّـهْرَ يَعْنِي شَـهْرَ رَمَضَانَ رواه البخاري
Artinya “saya melihat Rasulullah s.a.w. memperhatikan satu hari untuk berpuasa yang beliau utamakan dari selainnya, kecuali pada hari ini yakni hari ‘Asyura dan bulan ini yakni bulan ramadhan” (HR. Bukhori)
Dari Abu Qadah Radhiyallahu Anhu, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: 
 صِيَامُ يـَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّــنَةَ الَّتِي قَــبْلَهُ رواه الترمذي
Artinya “Puasa hari ‘Asyura, Aku berharap kepada Allah untuk menghapus dosa pada satu tahun sebelumnya.” (HR. Tirmidzi)     
Dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga berpuasa pada tanggal 9 muharram, diman hal ini agar menyelisihi orang yahudi yang juga berpuasa pada bulan tersebut.
Dari Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما telah berkata:

 حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا :"يـَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالـنَّصَارَى" فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ) فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ( قَالَ "فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم " رواه مسلم

Artinya “Ketika Rasulullah s.a.w berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa, mereka berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka Rasulullah s.a.w bersabda: “Pada tahun mendatang Insya Allah kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan” dia (Ibnu Abbas) berkata: “akan tetapi beliau  s.a.w telah wafat sebelum tahun depan” (HR. Muslim).
   
Imam Syafi’i, Ahmad, Ishak dan lainnya berkata : Disunnahkannya berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh, karena Nabi صلى الله عليه وسلم berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat berpuasa pada hari kesembilan. (wallahua’lam bisshawab).




Sumber : http://islammubarak.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar