Senin, 10 Desember 2012

Peran Pemuda Dalam Dakwah

Dalam perjalanan dakwah, peran pemuda sangatlah penting. Bisa kita lihat ke masa lalu, saat Nabi hijrah ke Madinah, yang menyambutnya pertama kali adalah para pemuda. Oleh karena itu, kekuatan Islam di sana bertambah kuat, dan dengan semangat para pemuda kita, Indonesia bisa mencapai kemerdekaan yang telah dinantikan selama berabad-abad. Semua itu tidak lepas dari campur tangan pemuda. Dan dari pemuda itulah muncul ide-ide atau gagasan yang menakjubkan. Masa muda adalah masa dimana perubahan-perubahan yang signifikan terjadi. Hal itu dikarenakan pada masa muda beban yang diemban belumlah begitu berat, tidak seperti beban yang telah ditanggung oleh para orangtua yang berkewajiban untuk menghidupi anak dan istrinya.
Jika dilihat populasi pemuda di Indonesia cukuplah besar. Namun demikian, jumlah pemuda yang cukup signifikan itu secara kualitas mencemaskan. Masih banyak pemuda yang tak mengenal jati dirinya, bahkan menjadi beban bagi proses pembangunan dan perubahan. Jumlah pemuda yang terjebak pada narkoba semakin mengkhawatirkan, pengangguran di kalangan pemuda semakin meningkat, pemuda yang tak memiliki keterampilan (unskill) semakin banyak.
Tingkat pendidikan yang rendah juga terjadi di kalangan pemuda. Inilah setidaknya sederet masalah yang ada dalam dunia kepemudaan yang menyebabkan mereka tidak dapat menjadi varibel penting dalam mendorong perubahan.
Padahal dalam konteks historis bangsa ini, peran pemuda cukuplah besar. Sebagaimana kita ketahui sejarah pemuda adalah sejarah heroik. Dalam setiap derap perubahan bangsa, peran pemuda selalu menonjol dan berada di garda depan. Pemuda telah menjadi pelopor pendirian bangsa. Momentum atau sejarah yang telah diisi oleh pemuda dengan tinta emas, antara lain, sejarah Kebangkitan Nasional, sejarah Sumpah Pemuda, dan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Kita lihat saja qudwah kita Rasulullah, beliau sejak umur 12 th sudah menjadi seorang profesional. Beliau sudah melakukan perdagangan ke laur negeri. dan masih banyak lagi. Ini bisa menginspirasi kita bahwa kita pasti bisa memajukan dakwah yang ada di sekitar kita. Dengan keyakinan yang kuat akan bantuan dari Allah, Insya Allah kita bisa melakukannya.
Jika kita ingin melihat nasib bangsa ke depan, lihatlah pemudanya saat ini. Biarlah para petinggi kita melakukan korupsi, insya Allah besok kita bisa menggantikannya, dan memajukan Indonesia.
”Sesungguhnya roda Islam itu seantiasa berputar. Adakalanya ia di atas dan adakalanya ia di bawah, lalu ia akan berputar ke atas kembali. Maka ikut berputarlah kamu, kemana saja roda Islam itu berputar. Hingga Allah menemukan satu dari dua kebaikan: MATI SYAHID ATAU KEMENANGAN”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar